BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Wilayah
Desa
Nglebeng merupakan wilayah bagian dari Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa
Timur. Desa Nglebeng memiliki batas wilayah sebagai
berikut:
Sebelah Utara : Desa Panggul dan Desa Ngrencak
Kecamatan Panggul.
Sebelah Selatan : Lautan Indonesia.
Sebelah Timur : Desa Banjar dan Desa Ngrambingan
Kecamatan Panggul.
Sebelah Barat : Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul.
Desa
Nglebeng mempunyai luas wilayah 2.221,775 ha yang terdiri dari 5 dusun yaitu:
1.
Dusun Nglebeng.
2.
Dusun Joketro.
3.
Dusun Nglumpang.
4.
Dusun Slorok.
5.
Dusun Suko Rejo.
Dusun
Nglumpang yang merupakan salah satu wilayah bagian dari desa Nglebeng terdiri
dari 7 RT dan 2 RW dengan batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Dusun Joketro.
Sebelah Selatan : Desa
Munjungan
Sebelah Timur : Desa
Banjar
Sebelah Barat : Lautan Indonesia.
Dusun
Nglumpang merupakan wilayah yang paling sulit dijangkau dibandingkan dengan
dusun-dusun lainnya karena kondisi jalan yang kurang baik, berlubang, sempit
dan terjal. Nglumpang merupakan dusun yang cukup jauh dari pusat desa. Untuk
dapat sampai di Kantor desa harus menempuh jarak kurang lebih 7 km dan untuk
sampai ke kecamatan maka jarak yang harus ditempuh kurang lebih 10 km.
|
B. Gambaran Umum
Masyarakat Sasaran
Desa
Nglebeng terdiri dari 2.083 KK (Kepala Keluarga) dengan jumlah penduduk 7.148
jiwa yang terdiri dari 3.647 laki-laki dan 3.501 perempuan. Sedangkan di dusun
Nglumpang sendiri terdiri dari 218 KK dengan jumlah penduduk 1.111 jiwa yang
terdiri dari 503 laki-laki dan 508 perempuan. Mayoritas penduduk dusun
Nglumpang berprofesi sebagai petani. Hasil pertanian yang dapat dipanen oleh
masyarakat dusun Nglumpang adalah padi dan berbagai tanaman palawija. Selain
tanaman padi dan palawija juga
terdapat hasil tanaman perkebunan yang menjadi
unggulan masyarakat Nglumpang yaitu berupa tanaman cengkih yang memiliki harga
jual yang tinggi. Karena cengkih selain buahnya yang dimanfaatkan daunnyapun
juga bisa dimanfaatkan dan memiliki harga jual yang tinggi pula.
Tingkat
pendidikan masyarakat dusun Nglumpang masih tergolong rendah karena mayoritas masyarakatnya lulus SD dan SMP.
Sehingga tingkat Sumber Daya Masyarakat (SDM) masih kurang, terutama dalam hal
pendidikan. Di dusun Nglumpang sendiri belum ada sarana pendidikan terutama
PAUD dan SD, masyarakat Nglumpang sendiri menyekolahkan anak-anak mereka di
dusun Joketro yang jaraknya cukup jauh. Namun bagi yang mempunyai anak usia
dini hanya sebagian saja yang disekolahkan ke PAUD karena alasan mereka jarak
tempuh dari rumah ke sekolah terlalu jauh. Sehingga banyak anak-anak usia dini
yang belum tersentuh dengan pendidikan prasekolah.
Kebersihan dan kesehatan lingkungan masyarakat Nglumpang juga menjadi
masalah yang perlu segera ditindak lanjuti. Khususnya masalah dalam buang air besar (BAB)
di sembarang tempat. Kesadaran masyarakat Nglumpang akan hal itu masih jauh
dari yang diharapkan. Dalam masalah ini masyarakat seakan sudah terbiasa atau
bisa dikatakan menjadi rutinitas warga dusun Nglumpang. Selain faktor kesadaran
dari warga dalam BAB sembarang tempat juga dipengaruhi faktor sarana toilet
umum yang belum ada. Dari sejumlah warga dusun Nglumpang tidak
lebih dari 20% yang memiliki
toilet pribadi. Hal itu menunjukkan bahwa kesadaran
masyarakat dusun Nglumpang terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan masih
kurang.
Lokasi dusun Nglumpang yang terpencil dan jauh dari pusat desa
menjadikan dusun Nglumpang sedikit tertinggal dibandingkan dusun yang letaknya
dekat dengan pusat desa. Selain itu, jalan masuk dusun Nglumpang sangat sulit dijangkau. Karena kondisi jalannya rusak disebabkan kurangnya
perhatian dan perawatan dari pemerintah setempat. Hal ini menjadi faktor
penghambat perkembangan dan pembangunan sosial warga dusun Nglumpang.
C. Identifikasi Masalah
Dari
gambaran umum wilayah dan masyarakat dusun Nglumpang desa Nglebeng diperoleh
beberapa identifikasi masalah sebagai berikut:
1.
Kurangnya minat
masyarakat dusun Nglumpang untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi.
2.
Belum adanya sarana
pendidikan terutama PAUD.
3.
Kurangnya kepedulian
masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
4.
Kondisi jalan dusun
Nglumpang sangat sulit dijangkau.
5.
Letak dusun Nglumpang
cukup jauh dari pusat desa.
6.
Sumber daya
masyarakatnya rendah.
D. Pemilihan Masalah
Dari
identifikasi masalah maka dipilih masalah sebagai berikut:
1.
Kurangnya minat
masyarakat dusun Nglumpang untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi.
2.
Belum adanya sarana
pendidikan terutama PAUD.
3.
Kurangnya kepedulian
masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
4.
Sumber daya
masyarakatnya rendah.
5. Tujuan Pelaksanaan
Dari
pemilihan masalah diatas terdapat tujuan pelaksanaan sebagai berikut:
1.
Untuk memotivasi
masyarakat dusun Nglumpang dalam meraih pendidikan yang lebih tinggi.
2.
Untuk mengembangkan sarana
pendidikan PAUD di dusun Nglumpang.
3.
Untuk menyadarkan
masyarakat akan kebersihan dan kesehatan lingkungan.
4.
Untuk memberdayakan
masyarakat dusun Nglumpang agar menjadi masyarakat yang lebih maju dan
berkembang.
6. Manfaat
Dari
tujuan pelaksanaan diatas manfaatnya yaitu dapat menjadikan masyarakat dusun
Nglumpang lebih mengerti akan pentingnya pendidikan, dapat membangun sarana
pendidikan PAUD, dapat memberi pengarahan kepada masyarakat dalam hal menjaga
lingkungan, dan dapat memberdayakan masyarakat untuk lebih maju dan berkembang.
BAB II
PROGRAM
KERJA
A.
Bidang
Keagamaan
1.
Program Kerja
Lomba
keagamaan
2.
Pelaksanaan
Program Kerja
Lomba keagamaan dilaksanakan pada hari jum’at, 09 Mei 2014 pada pukul
14.00 WIB s.d. selesai.
3.
Tujuan Program Kerja
a.
Untuk
menumbuhkan semangat beribadah
b.
Dapat menumbuhkan motivasi anak-anak untuk
mendalami ilmu agama
4.
Tempat
pelaksanaan
Di masjid
lingkungan RT 32 dusun Nglumpang.
5.
Jumlah peserta
25 anak
B.
Bidang
Kewirausahaan
1.
Jenis Program Kerja
Pelatihan pembuatan
grubi
2.
Pelaksanaan Program Kerja
Pelatihan
pembuatan grubi dilaksanakan pada hari sabtu, 26 April 2014 pada pukul
10.00 WIB s.d. selesai.
3.
Tujuan Program Kerja
Untuk
melatih masyarakat dusun Nglumpang dalam pembuatan grubi yang dibuat dari bahan
dasar ketela pohon agar masyarakat dapat memanfaatkan hasil kebun mereka.
4.
Tempat
pelaksanaan
Posko KKN
5.
Jumlah peserta
20 orang
C.
BIDANG PENDIDIKAN
1.
Jenis Program Kerja
Bimbingan
Belajar matematika untuk siswa SMP.
2.
Tujuan Program Kerja
Untuk memberikan
pengetahuan tambahan serta membantu
siswa dan siswi SMP dusun Nglumpang
dalam tercapainya penyesuaian akademik sehingga dapat mengembangkan potensinya
secara optimal.
3.
Manfaat Program
kerja
Meningkatkan
pemahaman dan kesadaran akan pentingnya belajar sejak usia dini.
4.
Sasaran Program
Kerja
Siswa siswi
SMP dusun Nglumpang.
5.
Pelaksanaan
Program Kerja
Dilaksanakan
pada hari Senin dan Selasa pukul 15.30. Dimulai minggu ke-3 bulan April 2014.
6.
Tempat Program
Kerja
Posko KKN
7.
Jumlah Peserta
20 anak
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kegiatan KKN merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar kampus di mana
kegiatan tersebut berhubungan langsung dengan masyarakat. Dengan demikian
mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru secara nyata di
lingkungan masyarakat. Dalam KKN ini telah dilaksanakan beberapa bidang/program
di antaranya :
1. Bidang keagamaan yaitu pelaksanaan kegiatan lomba-lomba
keagamaan antara lain: lomba hafalan bacaan sholat dan lomba adzan.
2. Bidang kewirausahaan yaitu pelaksanaan pelatihan penbuatan
makanan ringan dengan bahan ketela pohon..
3. Bidang pendidikan yaitu pelaksanaan bimbingan belajar
matematika untuk siswa SMP.
B.
Saran
|
No comments:
Post a Comment