Contoh Angket Kecakapan Berbahasa

Nama               :............................
Jenis kelamin   :............................
Beri tanda ( √ ) pada pilihan  jawaban anda.
Keterangan :
1)      Sangat Setuju  (SS)                             3) Tidak Setuju  (TS)
2)      Setuju  (S)                                           4) Sangat Tidak Setuju (STS)


NO
PERNYATAAN
JAWABAN
SS
S
TS
STS
1
Pertama saya melihat pembelajaran ini, saya yakin bahwa pembelajaran ini mudah bagi saya




2
Jika ada materi pelajaran yang sulit dimengerti, saya lebih memilih bertanya pada teman daripada pada guru




3
Pembelajaran ini sangat menyenangkan bagi saya  




4
Saya selalu berargumen saat guru menerangkan pelajaran




5
Saya sangat senang dengan pembelajaran yang menuntut kemampuan mengemukakan pendapat




6
Saya suka berbicara dengan teman saat pelajaran berlangsung di kelas




7
Saya tidak pernah mencatat materi pelajaran ketika guru saya menyuruh anda untuk mencatat




8
Saya tidak pernah ikut serta dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pada saat pelajaran berlangsung




9
Saya selalu bersikap sopan ketika pembelajaran dikelas berlangsung




10
Saya tidak suka bergaul dengan teman saya di kelas




11
Saya menyukai pelajaran yang berkaitan dengan menghitung




12
Ketika ada suatu hal yang menarik dan berhubungan dengan materi yang sedang diterangkan, saya menanyakannya kepada guru




13
Saya senang membantu teman saya yang kesulitan memahami pelajaran




14
Saya suka bermain dengan kata, pelesetan kata-kata




15
Saya sering membuat lelucon pada saat pembelajaran sehingga saya sering dimarahi guru




16
Saya cukup percaya diri dan meyakinkan pada saat berdebat dengan orang lain




17
Pelajaran bahasa dan sastra merupakan pelajaran yang saya sukai dan kuasai dengan baik




18
Saya mempunyai perbendaharaan kata cukup banyak, bahkan teman saya kadang tidak mengerti




19
Selain kepada guru, saya juga memuaskan rasa ingin tahu saya terhadap materi pelajaran kepada keluarga di rumah




20
Saya senang mengarahkan orang lain mengerjakan sesuatu, anda senang menjadi pemimpin.




21
Saya tidak senang bekerja dalam kelompok atau menjadi panitia dalam kegiatan-kegiatan sekolah




22
Dalam berolah raga, saya menyukai olahraga tim seperti basket, soft ball atau sepak bola, daripada olahraga individual seperti renang atau catur




23
Bagaimana pendapat anda jika lawan kata mandiri adalah dependen




24
Saat dingin saya membutuhkan selimut, maka saat hujan  saya membutuhkan payung




25
Saya yakin bahwa persamaan kata donor adalah darah




26
Saya tidak yakin bahwa persamaan kata formula adalah obat




27
Saya yakin bahwa lawan kata mitra adalah sekutu




28
Jika baju mempunyai kancing maka pintu mempunyai kayu 




29
Jika  siang hari ada matahari maka  malam hari  ada bulan 




30
Peluit berhubungan dengan wasit sebagaimana senjata berhubunga dengan prajurit




31
Laptop berhubungan dengan komputer sebagaimana kaos berhubungan dengan tas




32
Sakit berhubungan dengan istirahat sebagaimana lapar berhubungan dengan makan




33
Saya yakin jika minggu adalah awal hari dalam sepekan, maka titik adalah awal dari goresan garis




34
Wisuda berhubungan dengan kuliah sebagaimana pernikahan berhubungan dengan pertunangan




35
Vonis berhubungan denga pengadilan sebagaimana piala berhubungan dengan pertandingan




36
Saya yakin bahwa persamaan kata absolut adalah mutlak




37
Saya yakin bahwa persamaan kata sinkron adalah terpisah




38
Saya yakin bahwa lawan kata oelkuang adalah kesempatan




39
Saya yakin bahwa lawan kata konkret adalah abstrak




40
Saya yakin bahwa lawan kata dialog adalah monolog




Metode Belajar Think Pair Share (TPS)

Metode pembelajaran kooperatif tipe TPS dikembangkan oleh Frank Lyman dan kawan-kawan dari Universitas Maryland yang mampu mengubah asumsi bahwa metode resitasi (penugasan) dan diskusi perlu diselenggarakan dalam setting kelompok kelas secara keseluruhan. Metode TPS memberi waktu kepada para peserta didik untuk berpikir dan merespon serta saling membantu.
Metode pembelajaran TPS merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi peserta didik. TPS menghendaki peserta didik bekerja saling membantu dalam kelompok kecil dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif daripada penghargaan individual (Ibrahim dalam Puspita; 2012).
Metode pembelajaran TPS digunakan untuk mengajarkan isi akademik atau untuk mengecek pemahaman peserta didik terhadap isi tertentu. Guru memberi informasi yang mendasar saja, sebagai dasar pijakan bagi peserta didik dalam mencari dan menemukan sendiri informasi lainnya. Guru juga dapat menjelaskan materi dengan mengkaitkannya dengan pengalaman dan pengetahuan peserta didik sehingga memudahkan mereka menanggapi dan memahami pengalaman baru bahkan membuat peserta didik mudah dalam memusatkan perhatian. Karenanya guru sangat perlu memperhatikan pengalaman dan pengetahuan peserta didik yang didapatinya dalam kehidupan sehari-hari.
Sintaks penerapan TPS menurut Arends (Trianto dalam Puspita; 2012), sebagai berikut:
a.       Langkah I: berpikir (Thinking)
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berfikir sendiri jawaban atau masalah.
b.      Langkah II: berpasangan (Pairing)
Selanjutnya guru meminta siswa berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban suatu pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi.
c.       Langkah III : berbagi (Sharing)
Guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruh kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif sampai sekitar sebagaian pasangan mendapatkan kesempatan untuk melaporkan
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada metode pembelajaran TPS adalah sebagai berikut:
a.       Guru menyampaikan inti materi
b.      Guru mengajukan pertanyaan berupa LKS yang diberikan oleh siswa.
c.       Guru memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir tentang pertanyaan yang di ajukan.
d.      Siswa berdiskusi dengan teman sebelahnya tentang materi atas permasalahan yang disampaikan guru.
e.       Guru memimpin pleno dan tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya.
f.       Atas dasar hasil diskusi, guru mengarahkan pembicaraan pada materi atau permasalahan yang belum diungkap siswa.

Dengan model pembelajaran TPS ini, diharapkan siswa akan terbiasa untuk bekerjasama dengan orang lain dalam memecahkan masalah. Namun tidak berarti siswa akan menggantungkan diri pada teman sekelompoknya. Setiap siswa mempunyai tanggungjawab sendiri untuk menyelesaikan permasalahan kelompok mereka yaitu pada fase berpikir secara individual (fase think). Kemudian siswa membicarakan dan mendiskusikan masalah tersebut dengan pasangannya dalam satu kelompok. Mereka dapat memadukan strategi yang mereka gunakan pada saat mereka bekerja individual dan mendapatkan strategi terbaik dalam masing-masing kelompok, sehingga penyelesaian masalah pun diperoleh (fase pair). Setelah itu siswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka.